Minggu, 20 Mei 2012

Dia adalah pelindungmu di dunia dan di akhirat


Apa yang mau gue tuliskan adalah pengalaman gue beberapa hari yang lalu bersama seorang teman analis dan seorang senior consultant. Waktu itu adalah hari jumat, hari kejepit yang benar benar kejepit bagi gue dan karyawan e****** lainnya karena perusahaan kami tetap masuk disaat kebanyakan kantor lain memilih cuti bersama. Hal baik yang pertama dirasakan tentunya adalah kondisi jalanan yang sangat lancar, sehingga gue dan yang lain bisa tiba di kantor dengan sangat cepat, namun hal tidak baiknya adalah, hampir semua warung makan di sekitar kantor kami yang ternyata ikut ambil cuti bersama alias tutup.  Berbekal rasa lapar dan sedikit harapan yang tersisa, aku, xxx dan mbak yyy pun keluar kantor menuju daerah tere yang lumayan banyak dihuni oleh para pedagang makanan(tere adalah  sebutan kami untuk jalanan di sekitar sekolah theresia), sekolah pastinya gak ikutan cuti bersama kan? *sewot*


Dan Allah pun ternyata tidak membiarkan kami, para pegawai pegawai teladan ini kelaparan *narsis*, ada beberapa penjual makanan yang tetep jualan di sekitar tere walau tidak sebanyak biasanya. Pilihan aku dan xxx pun jatuh kepada ketoprak, sedangkan mbak yyy memilih jajan tahu gejrot. Siang itu matahari tidak sengit dalam menebarkan cahayanya namun keadaan juga tidak berangin, yaa agak mendung mendung kering gitu deh.

Ditengah tengah asyiknya melihat abang ketoprak meracik si kuah kacang, mbak yyy menyeletuk “Ihh panas banget ya..” wajahnya meringis, gambaran dari apa yang ia rasakan.


Celetukan mbak yyy pun disahuti oleh xxx “iya mbak yyy, panas banget..”

“ini sampe ngocor deh keringetnya..” mbak yyy masih kembali berkomentar.

Gue hanya diam mendengar celetukan celetukan xxx dan mbak yyy. Mau ikut solider dengan mengatakan kalo gue juga kepanasan, bohong donk, soalnya emang gue ga ngerasa kepansan. Dan untuk membenarkan apa yang ada di pikiran gue, gue pun melayangkan pandangan ke sekitar, dan gue emg melihat beberapa ibu ibu juga lagi kipas kipas dan mereka emang keringetan. 

Dalam hati gue membatin “Aneh ya, orang orang yang ngeluh kepanasan itu kan ga pake jilbab dan baju mereka lebih terbuka dari gue yang notabene berjilbab” yah itu hanyalah omongan pikiran yang tidak berani gue keluarkan.  Ada rasa ga enak dan takut menyinggung perasaan xxx dan mbak yyy. Saat itu gue juga masi berpikiran kalo itu rezeki gue kali ya kalo gue ga kepanasan.


Namun saat dirumah lah, kejadian jumat itu kembali teringat dan membuat gue kembali berpikir dan tersadar. Gue tersadar kalo kejadian jumat itu terjadi untuk nunjukkin ke gue kalo jilbab yang gue kenakan adalah SESUATU YANG SANGAT BESAR. Ya, Jilbab lah maksud dari judul tulisan gue ini. Jilbab lah pelindung gue di dunia dan akhirat kelak (insyaAllah, aaamiin). Karena jilbab lah gue ga ngerasa kepanasan di saat orang lain kepanasan jumat kemaren itu. Subhanallah sekali ya. Bener bener menambah keyakinan. Allah bener bener baik, padahal jilbab gue juga belom sempurna. insyaAllah kejadian dan kuasa Allah ini akan membuat gue terus bersama si jilbab dan akan terus untuk menyempurnakannya, aaamiin.


Ayo, para wanita muslim, pakailah jilbab mu. Segera miliki pelindung personal mu di dunia dan di akhirat kelak. Ga usah takut panas (semoga pengalaman gue cukup meyakinkan kalian). Dan ga usah menunggu hati kalian putih sempurna, hey, kesempurnaan itu hanya milik nabi dan Allah, mau ampe kapan nunggu? Kita hanyalah manusia biasa yang tak luput dari dosa. Menunggu hanya akan membuang waktu dan kesempatan kalian mencapai surgaNya.
 
Semoga tulisan ini bermanfaat dan tidak menyinggung siapa pun :)

Tidak ada komentar: